Kamis, 21 Oktober 2010

Kampoeng seni Tegal

Kami berpikir : Isa Andwika,Widodo dan Fadel Muhammad mencoba bangun dari ketidakpastian akan nasib perupa di kota Tegal.Sudah capek kaki ini melangkah,..sudah pusing otak ini trus berpikir,..sudah terlalu sakit hati ini menjerit.. matahari semakin dekat membakar ubun2 tubuh ini lunglai begitu melelahkan jalan kami tempuh terkadang kami harus merubah waktu disaat semua orang asyik dengan mimpinya kami masih truz terjaga dan menebak2 nasib tuk esok hari.Barangkali itulah illustrasi kehidupan perupa di kota Tegal.Hidup tanpa Tuhan adalah munafik ya..munafik kami yang terkadang sakit hati terhadap Tuhan..subkhanaallah Engkau benar2 maha mendengar disetiap kami mengumpat.." dimana keadilan Mu " 

Kampoeng seni sengaja disiapkan sebagai wahana pelengkap di area wisata Pantai Alam Indah (PAI) di kota Tegal.Konsep ada " kampoeng " di Obyek Wisata PAI memiliki tujuan khusus yang nantinya bertujuan agar warga masyarakat kota Tegal lebih dekat dengan budayanya sendiri produk - produk seni rupa akan tampil sebagai icon sekaligus fakta bahwa ditengah kota industri masih bertahan exisitensi kesenian sebagai penopang budaya daerah.

A. PENDAHULUAN

Pembangunan pariwisata berbasis budaya sudah saatnya dikembangkan sebagai gerakan penyadaran bagi pemangku kepentingan pariwisata sehingga mereka kembali ke basis awal bahwa pembangunan pariwisata tidak boleh melupakan akar budaya masyarakat.Hal ini dikayakini menambah kelangsungan hidup pariwisata daerah yang semakin dinamis.Kota Tegal memiliki ragam budaya yang masih hidup dan berkembang di tengah masyarakat.Kekayaan budaya tersebut diharapkan menjadi obyek wisata menarik bagi wisatawan,misalnya bangunan bersejarah,adat istiadat,masakan khas dan kesenian tradisional.

Kontribusi seni budaya dalam perspektif pembangunan sejatinya tidak lepas dari aspek-aspek yang ada di sekililingnya, baik itu yang berupa infrastruktur seperti panggung sebagai ruang ekspresi maupun penonton sebagai kelompok pendukung dari sebuah entitas seni dan budaya,juga tidak kalah pentingya adalah pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat atau komunitas seni, yang harus terus menerus melakukan dorongan bagi terciptanya kondisi yang ideal bagi tumbuh dan berkembangnya seni budaya daerah.

Dengan memberikan memberikan ruang ekspresi yang luas dan bebas kepada pelaku seni dan kebudayaan tentu akan berdampak lahir dan terciptanya kondisi yang posistip antara kreativitas dan nilai estetis dalam produksi kesenian yang bermutu dan mampu bersaing  dengan komoditas seni global yang terus membombardir keberadaan seni daerah.Kemampuan bertahan dalam iklim persaingan yang sangat ketat ini menjadi tantangan bagi keberadaan seni budaya daerah itu sendiri dan secara faktual tentunya kita merasakan bahwa kondisi seni budaya Kota Tegal jarang dikenal disekitar lingkungan kita.

Setiap pelaku seni ( seniman ) akan memiliki kemampuan untuk beradaptasi terhadap pengaruh dari luar lingkungan seni dan budayanya, akan tetapi proses adaptasi ini tidak turut diterapkan dalam proses berkeseniannya.Padahal begitu banyak contoh produk seni budaya yang telah dipoles mengikuti kondisi jaman akhirnya mampu bertahan dalam gelombang modernisasi seni pertunjukkan, seperti lenong,ketoprak,ludruk dll yang telah dikemas dengan kondisi kekinian.

B. DASAR PEMIKIRAN

  1. Dengan sengaja menggunakan istilah kampung sebagai cerminan dinamika kehidupan masyarakat, lebih khusus mengarah kepada kehidupan berkesenian dan kebudayaan.Mengulas kehidupan dalam kampoeng seni bagaimana meletakkan dan menata hal-hal yang menjadi ciri khas kota Tegal.

  1. Rumah-rumah yang berada dalam kawasan kampoeng seni berisi refleksi kehidupan berkesenian yang direpresentasikan melalui klaster tertentu.

  1. Klaster yang terdapat di dalam kampoeng seni setidaknya memiliki tugas masing-masing.Seperti klaster historis, klaster seni,klaster edukasi dan klaster seni tradisional.Berikut penjelasan masing-masing klaster


    • Klaster Historis          :
            mencakup gambaran visual tentang sejarah kota Tegal seperti geografis             kecamatan,potensi daerah yang mencakup SDM dan SDA,pola kehidupan   sehari-hari, replika bangunan bersejarah yang dilengkapi dengan data        tertulis.Tujuan dari klaster ini agar warga Tegal lebih mengenal daerahnya    sendiri serta menumbuhkan rasa cinta daerah

·        Klaster Edukasi
            Mencakup pusat pelatihan budaya yang mengajarkan teknis - teknis    melukis,kerajinan tradisional


  1. Keberadaan kampoeng seni menumbuhkan kesadaran cinta budaya daerahnya sendiri sehingga jika rasa memiliki sudah tertanam kampoeng seni merupakan icon pariwisata yang berbasis budaya.

  1. Perkampoengan ini akan menjadi pilihan pengunjung karena akan dapat menghilangkan kepenatan

C. TINDAK LANJUT
  1. Harapan
    • Sebagai daya dukung mensukseskan Tegal Pariwisata.
    • Mengupayakan peningkatan kesejahteraan kehidupan seniman dan pengrajin.
    • Mendapatkan dukungan dari Pemerintah kota serta wakil rakyat di daerah

  1. Tantangan
    • Menjadi barometer kesenian daerah pesisir terutama dibidang seni rupa
    • Mempertahankan eksistensi akan keberadaan para perupa
    • Memperluas wawasan seniman dalam proses penciptaan karya seni
    • Mampu bersaing dengan daerah lain